Ukuran pengancangan torsi baut untuk mesin 2NR-VE Toyota Rush 2018 memiliki aturan tersendiri. Setiap baut memiliki ukuran yang berbeda-beda sehingga dapat dipastikan bahwa torsi baut nya pun juga bervariasi. Untuk mencari tahu torsi baut mesin sesuai dengan ukuran 2NR-VE Toyota Rush 2018, Anda dapat langsung menggunakan referensi dasar berikut ini.

Anda harus tahu bahwa mengencangkan baut tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan ada rumus menghitung torsi baut yang perlu dipahami terlebih dahulu. Khusus baut-baut Cylinder head bolt, Bearing cap bolt, Connecting rod nut, selalu kencangkan sesuai dengan urutan dan langkah-langkahnya. Kesalahan dalam melakukan tahap-tahap pengencangan bisa merusak komponen yang ada seperti baut patah atau ulir sleg.
Baca juga: Mengencangkan Baut Roda Harus Silang, Mengapa?
Torsi Baut Mesin 2NR-VE TOYOTA RUSH 2018
Berikut adalah tabel ukuran tabel torsi baut mesin 2NR-VE Toyota Rush Model tahun 2018.
1. ENGINE ASSEMBLY
N.m | kgf.cm | |
Engine hanger x Cylinder head sub-assembly | 43 | 438 |
Front No. 1 engine mounting bracket LH x Cylinder block sub-assembly | 44 | 449 |
Front No. 1 engine mounting bracket RH x Cylinder block sub-assembly | 44 | 449 |
Front engine mounting insulator x Front engine mounting bracket LH No. 1 | 34 | 347 |
Front engine mounting insulator x Front engine mounting bracket RH No. 1 | 34 | 347 |
Front No. 1 engine mounting bracket RH x wire harness clamp bracket | 7.5 | 76 |
Front No. 1 engine mounting bracket RH x bush | 15 | 153 |
Front engine mounting insulator x Front suspension crossmember sub-assembly | 34 | 347 |
Engine wire x Timing chain cover sub-assembly | 8.0 | 82 |
Front suspension crossmember sub-assembly x Body | 100 | 1020 |
Rear engine support member sub-assembly x Body | 39 | 398 |
Front lower suspension crossmember sub-assembly x Body | 100 | 1020 |
Rear engine mounting insulator x Transmission | 34 | 347 |
Lower arm suspensi depan x Steering knuckle | 67.5 | 688 |
Front stabilizer link assembly LH x Front shock absorber | 37 | 377 |
Front stabilizer link assembly RH x Front shock absorber | 37 | 377 |
Clutch release cable assembly x Clutch housing | 11.3 | 115 |
Intermediate shaft sub-assembly x Power steering gear | 35.3 | 360 |
2. ENGINE ASSEMBLY II
N.m | kgf.cm | |
Engine wire x Body | 8.0 | 82 |
Cooler compressor assembly x Compressor mounting bracket No. 1 | 22.5 | 229 |
Air cleaner case sub-assembly x Camshaft housing sub-assembly | 7.8 | 80 |
Air cleaner cap sub-assembly x Vacuum switching valve assembly No. 1 | 8.8 | 90 |
Air cleaner hose No. 1 x Air cleaner cap sub-assembly | 3.0 | 31 |
Air cleaner pipe bracket No. 3 x Body | 21 | 214 |
Air cleaner inlet assembly x Upper radiator support sub-assembly | 21 | 214 |
Air cleaner inlet assembly x Air cleaner cap sub-assembly | 3.0 | 31 |
Battery carrier x Bodi | 5.5 | 56 |
Kabel sampai terminal baterai x Baterai | 6.4 | 65 |
Battery hold down clamp sub-assembly x Upper radiator support sub-assembly | 5.5 | 56 |
Battery hold down clamp sub-assembly x Body | 5.0 | 51 |
Rear engine under cover RH x Body | 5.5 | 56 |
Engine under cover No. 1 x Body | 5.5 | 56 |
3. CYLINDER HEAD
Bagian | N.m | kgf.cm | |
Stud bolt x Cylinder head sub-assembly | A | 9.5 | 97 |
B | 9.5 | 97 | |
C | 5.0 | 51 |
4. CAMSHAFT
N.m | kgf.cm | |
Camshaft bearing cap No. 1 x Camshaft housing sub-assembly | 16 | 163 |
Camshaft bearing cap No. 2 x Camshaft housing sub-assembly | 16 | 163 |
Camshaft bearing cap No. 3 x Camshaft housing sub-assembly | 16 | 163 |
Camshaft bearing cap No. 4 x Camshaft housing sub-assembly | 16 | 163 |
Camshaft housing sub-assembly x Cylinder head sub-assembly | 30 | 306 |
Camshaft timing gear assembly x Camshaft | 54 | 551 |
Camshaft timing exhaust gear assembly x No. 2 camshaft | 54 | 551 |
Timing chain guide x Cylinder head sub-assembly | 10 | 102 |
Timing chain guide x Cylinder block sub-assembly | 10 | 102 |
Chain tensioner assembly No. 1 x Cylinder head sub-assembly | 10 | 102 |
Chain vibration damper No. 2 x Camshaft housing sub-assembly | 10 | 102 |
Radiator pipe sub-assembly x Camshaft housing sub-assembly | 10 | 102 |
5. CYLINDER HEAD GASKET
Bagian | N.m | kgf.cm | |
Cylinder head sub-assembly x Cylinder block sub-assembly | 1st | 32 | 326 |
2nd | Putar 90° | ||
3rd | Putar 90° | ||
Harness bracket x Cylinder block sub-assembly | 7.0 | 71 | |
Puli crankshaft x Crankshaft | 164 | 1672 |
6. UNIT MESIN
N.m | kgf.cm | |
Oil strainer sub-assembly x Oil pan sub-assembly | 10 | 102 |
Oil pan baffle plate No. 2 x Oil pan sub-assembly | 10 | 102 |
Oil pan baffle plate No. 1 x Oil pan sub-assembly | 10 | 102 |
Oil pan sub-assembly x Cylinder block sub-assembly | 21 | 214 |
Oil pan drain plug x Oil pan sub-assembly | 30 | 306 |
Cam position sensor x Cylinder head cover sub-assembly | 12 | 122 |
cylinder head cover sub-assembly x Camshaft housing sub-assembly | 12 | 122 |
V-ribbed belt tensioner assembly x Timing chain cover sub-assembly | 21 | 214 |
Idler pulley sub-assembly No. 1 x Timing chain cover sub-assembly | 44 | 449 |
Compressor mounting bracket No. 1 x Cylinder block sub-assembly | 22.5 | 229 |
Harness bracket x Cylinder block sub-assembly | 7.0 | 71 |
7. CYLINDER BLOCK
Bagian | N.m | kgf.cm | |
Oil nozzle sub-assembly No. 1 x Cylinder block sub-assembly | 10 | 102 | |
Crankshaft bearing cap x Cylinder block sub-assembly | 1st | 30 | 306 |
2nd | Putar 90° | ||
Connecting rod cap x Connecting rod | 1st | 15 | 153 |
2nd | Putar 90° |
8. REAR CRANKSHAFT OIL SEAL
N.m | kgf.cm | |
Drive plate and ring gear sub-assembly x Crankshaft | 78 | 795 |
Flywheel sub-assembly x Crankshaft | 78 | 795 |
Nilai torsi dan kekencangan baut pada tabel diatas menggunakan satuan Newton meter dan Kilogram-force centi meter. Perhatikan nilai satuan torsi yang digunakan pada kunci momen sebelum melakukan pengencangan. Pastikan satuannya sama.
Kolom catatan dalam tabel adalah urutan langkah-langkah pengencangannya. 1st berarti langkah pertama, 2nd berarti langkah ke dua dan 3rd adalah langkah ke tiga. Contohnya pada baut cylinder head ; Langkah pertama adalah pengencangan sebesar 32Nm. Langkah keduanya adalah tambahkan pengencangan dengan memutar baut sebanyak 90°, dan langkah ketiga menambahkan kembali putaran pengencangan baut sebanyak 90°.
Baca juga: 4 Langkah Mengatasi Baut Oli Mesin Rusak
Rumus Menghitung Torsi Baut
- Ukuran baut 5 mm memiliki torsi 7 Nm untuk kelas 8,8 dan 9 Nm untuk kelas 10,9
- Ukuran baut 6 mm memiliki torsi 12 Nm untuk kelas 8,8 dan 16 Nm untuk kelas 10,9
- Ukuran baut 8 mm memiliki torsi 30 Nm untuk kelas 8,8 dan 40 Nm untuk kelas 10,9
- Ukuran baut 10 mm memiliki torsi 55 Nm untuk kelas 8,8 dan 75 Nm untuk kelas 10,9
- Ukuran baut 12 mm memiliki torsi 100 Nm untuk kelas 8,8 dan 135 Nm untuk kelas 10,9
- Ukuran baut 14 mm memiliki torsi 160 Nm untuk kelas 8,8 dan 215 Nm untuk kelas 10,9
- Ukuran baut 16 mm memiliki torsi 245 Nm untuk kelas 8,8 dan 335 Nm untuk kelas 10,9
Baca juga: Mengatasi Baut yang Susah Dibuka, Gimana?
Macam Macam Torsi Baut
Model Jarum
Torque wrench model jarum menunjukkan pengencangan baut dan mur melalui batang logam berukuran panjang yang berperan sebagai jarum. Perangkat jarum penunjuk ini akan bergerak menuju angka atau skala tertentu sesuai momen pengencangan yang dilakukan.
Secara teknis, kunci momen model jarum tergolong paling sederhana dan membutuhkan kecermatan saat pengoperasian agar pengencangan baut dan mur sesuai dengan ketentuan.
Model Klik
Kunci momen model klik dilengkapi pengaturan momen pengencangan dengan menyetel ukuran kekencangan pada bagian bawah yang menjadi pegangan. Bicara soal pengoperasian, kunci momen model klik lebih mudah penggunaannya dibandingkan kunci momen jenis jarum.
Tidak usah melihat angka atau skala saat pengencangan, hanya perlu mendengar bunyi klik-klik jika momen kekencangan yang sesuai dengan spesifikasi telah tercapai. Bengkel umumnya menggunakan kunci momen model klik.
Model Dial
Sesuai dengan namanya, kunci momen model dial menggunakan dial sebagai pengukur tingkat pengencangan baut dan mur. Tampilan dan sistem kerja kunci momen model dial mirip dengan kunci momen model jarum.
Kunci momen model dial, menawarkan akurasi dan ketelitian pengencangan yang lebih tinggi. Hanya saja, perangkat dial atau sering disebut dial gauge memiliki tingkat akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi. Pengoperasiannya serupa kunci momen model jarum sehingga operator harus melihat pergerakan jarum dial untuk mengetahui tingkat pengencangan.
Cara Pemakaian Torsi
- Kunci momen hanya digunakan untuk pengencangan tahap akhir.
- Lakukan dahulu pengencangan tahap awal dengan kunci biasa.
- Lakukan kalibrasi secara berkala sesuai dengan frekuensi pemakaian untuk menjamin akurasi. Jika dipakai setiap hari, kalibrasi dilakukan dengan interval 6 bulan – 12 bulan.
- Kunci torsi model klik wajib di-nol-kan setelah pemakaian agar akurasi selalu terjaga.
- Awalnya kunci torsi model klik hanya memiliki pengencangan searah.
- Pada kunci torsi model dial yang dikalibrasi hanya dial gauge-nya, bukan kuncinya.
Baca juga: 4 Langkah Mengatasi Baut Oli Mesin Rusak
Cara Mengencangkan Baut dengan Tepat
Proses pengencangan baut tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Anda harus mengetahui bagaimana cara mengencangkan baut dengan tepat. Apabila baut yang dipasang terlalu kencang, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan seperti komponen yang patah karena tekanan yang terlalu kencang. Baut yang terlalu kendur akan membuat komponen pada mobil mudah lepas.
Untuk mengencangkan baut dengan tepat, berikut ini 3 hal yang perlu Anda lakukan.
1. Putar Baut dengan Tangan
Masukkan baut dan putar dengan tangan terlebih dahulu. Putarlah baut hingga kedalaman ⅔ dari total panjang uliran dan setelahnya baru dilanjutkan dengan menggunakan kunci.
2. Gunakan Kunci yang Tepat
Dalam mengencangkan baut, Anda harus menggunakan kunci yang tepat. Artinya, pilihlah kunci yang sesuai dengan ukuran baut yang ingin Anda pasang. Ukuran kunci akan menghasilkan torsi yang berbeda. Ada cara alternatif yang dapat dilakukan jika tidak memiliki kunci torsi. Cara tersebut adalah dengan menambahkan ⅛ putaran dari ukuran torsi standar.
3. Kencangkan Baut Sesuai Torsinya
Kencangkan baut sesuai dengan ukuran torsi. Dengan demikian, baut yang Anda pasang akan mengunci dengan sempurna. Sebagai informasi tambahan, apabila Anda ingin mencari baut baja ringan berkualitas. Baut yang terbuat dari bahan material baja ringan memiliki daya tahan yang lebih kuat dan tidak mudah mengalami karat.
Cara Melepas Baut Roda
Roda adalah salah satu komponen penting pada mobil.
- Gunakan kunci khusus untuk membuka mur.
- Pastikan saat anda mengendorkan mur, posisi kunci lurus dengan baut.
- Kendorkan semua mur pengikat roda.
- Kendorkan baut secara menyilang.
Cara Mengencangkan Baut Roda
Kekencangkan mur dan baut pada mobil sudah diatur pada service literature mobil yang ada pada bengkel resmi.
- Pastikan anda memasukan mur kedalam baut roda itu secara lurus.
- Kencangkan mur tersebut memakai kunci roda.
- Gunakan dongrak untuk pengencangan tahap dua.
- Cukup kencangkan sekuat tenaga tangan anda. Jangan memakai pemanjang atau bantuan apat apapun cukup gunakan kunci roda.
- Kencangkan mur secara menyilang. Lakukan pengencangan secara diagonal. Lakukan dengan alur bintang pada lima mur.
Baca juga: Cara Melepas Baut Kepala Silinder dengan Benar
Kesimpulan
Demikianlah penjelasn tentang torsi baut mesin 2NR-VE Toyota Rush 2018. Lakukan service berkala pada mobil. Gunakan oli berkualitas pada mesin mobil dan ganti oli sesuai jadwal service berkala.
Baca juga: Apa Saja Jenis Oli Mesin Mobil?
Pingback: TORSI BAUT MESIN MITSUBISHI L200
Pingback: Torsi Baut Mesin 2AR-FE Toyota Alphard 2500cc 2015