Ada beberapa pilihan merk oli power steering terbaik yang bisa disesuaikan dengan jenis mobil Anda, fungsi dari oli power steering tugasnya adalah menghantarkan tenaga atau tekanan sehingga mobil dapat berjalan dengan baik. Oli power steering berbeda dengan oli mesin karena kandungan zat aditif yang memang lebih sedikit.
Baca juga: Lampu Indikator Power Steering Menyala Apa Artinya?
7 Merk Oli Power Steering Terbaik Untuk Semua Mobil
Saat mengemudikan sebuah kendaraan mobil, Anda akan dibantu dengan teknologi hidrolik yang bernama power steering. Komponen utama yang terdapat pada sistem power steering ini ialah oli power steering. Dengan adanya pelumas ini dapat membantu meringankan pengemudi untuk mengontrol kemudinya dengan baik.
Namun seiring berjalannya waktu, elemen yang terdapat dalam sistem power steering akan aus dan berkarat karena sering dipakai. Hal ini tentunya menyebabkan kualitas oli power steering menjadi menurun, bahkan bisa rusak. Bila hal ini benar benar terjadi pada kendaraan Anda, maka kala menggerakkan ataupun memutar setir akan menjadi lebih berat daripada biasanya.
Pelumas pada power steering pula umumnya sama dengan oli transmisi jenis ATF. Karena hal inilah, tak heran bila oli transmisi cocok digunakan sebagai pengganti oli power steering. Sebenarnya waktu yang paling cocok untuk mengganti oli power steering yaitu tatkala kendaraan telah mencapai laju hingga 40 ribu kilometer.
Atau bisa juga Anda menggantinya setiap 4 tahun sekali atau 80 ribu kilometer. Lazimnya pergantian oli ini bisa dilakukan di beberapa tempat servis resmi maupun bengkel terdekat. Tak hanya itu saja, Anda pula harus mengetahui beberapa gejala yang menunjukkan kendaraan kesayangan Anda perlu diganti oli power steering.
Gejala tersebut yaitu munculnya suara mengerang dari area setir, setir akan terasa lebih berat dan sulit untuk diputar, serta minyak akan berubah warna menjadi coklat tua karena terkontaminasi. Di Indonesia terdapat berbagai pilihan oli power steering terbaik yang bisa dijadikan rekomendasi dalam penggunaanya dan kemampuannya.
7 Oli Power Steering Terbaik
1. Top 1 Lifetime ATF
Top 1 Lifetime ATF merupakan sebuah oli power steering yang cocok digunakan pada mobil bertransmisi matic. Pelumas ini mampu mengurangi terjadinya sebuah gesekan, sehingga power steering juga tidak mudah haus. Formula yang ada di dalamnya, mampu meredam panas yang berlebih. Harga banderolan oli ini juga terhitung murah dan terjangkau dengan kemampuan kinerja oli-nya.
- Harga: Rp. 85.000,- (1 liter)
2. Prestone
Oli ini memiliki kemampuan untuk melindungi mesin dari pada keurasakan yang terjadi pada pompa reservoir. Zat adiktif yang dimiliki oli Prestone adalah kandungan anti karat dan anti haus, sehingga dapat menjaga mobil ini akan lebih awet atau tahan lama. Tidak hanya itu, pelumas ini juga mampu mencegah bunyi berisik yang disebabkan oleh busa mobil.
- Harga: Rp. 90.000,- (946 mL)
3. Castrol ATF Dex 3
Castrol ATF Dex 3 mampu memberikan perlindungan dari serangan kototran dan oksidasi di temperatur tinggi. Bahkan pelumas ini mampu meningkatkan daya tahan dari gesekan yang terjadi. Selain itu, oli power steering terbaik ini dapat memberi putaran setir yang akan lebih halus dan mudah dioperasikan oleh kinerja mobil.
- Harga: Rp. 85.000,- (1 Liter)
4. Shell Spirax S3 ATF MD3
Selanjutnya adalah oli yang mampu memberi perlindungan power steering. Shell Spirax S3 ATF MD3 mampu mengurangi pergesekan, sehingga setir akan lebih mudah dikemudikan. Oli ini direkomendasikan untuk mobil bertransmisi mobil matic.
- Harga: Rp. 80.000,- (1 Liter)
5. Mitsubishi ATF SP III
Mitsubishi juga memproduksi oli Mitsubishi ATF SP III untuk dikhususkan pada berbagai mobil matic keluaran-nya. Selain itu oli ini juga mampu menahan panas, sehingga power steering lebih awet dan tahan lama.
- Harga: Rp. 82.500,- (1 Liter)
6. Unilub ATF
Oli ini mampu memberi perlindungan power steering dari oksidasi tinggi. Selain itu juga, power steering ini akan tetap bersih dan mampu bekerja secara halus dan optimal.
- Harga: Rp. 65.000,- (1 Liter)
7. Honda PSF II
Honda PSF II, Oli besutan Honda ini memiliki lapisan halus, sehingga mampu mencegah benturan antar logam yang akan membuat mesin lebih awet dan tahan lama. Oli ini juga memiliki formula anti gores dan anti haus, sehingga power steering tidak akan mudah haus dan mengurangi pergesekan antar komponen mesin.
- Harga: Rp. 150.000,- (1 Liter)
3 Hal Yang Diperhatikan Saat Membeli Oli Power Steering
1. Oli dengan stop leak
Pada dasarnya kita sering menjumpai seal atau karet pada beberapa komponen kendaraan mobil. Seal itu biasa digunakan untuk mendukung kinerja mesin, namun kondisi karet ini akan mengeras dan menyusur apabila seiring berjalannya waktu pemakaian. So, penting bagi kamu untuk memilih oli dengan stop leak sebagai oli power steering pada mobil.
Sebab oli tersebut dapat menghidupkan seal yang dianggap sudah mengeras tadi. Oli dengan stop leak ini lebih bagus dibanding Automatic Transmission Fluid (ATF), karena terdapat kandungan anti bocor dan anti buih agar kinerja pompa lebih efisien. Untuk itu, oli khusus power steering biasanya memang memiliki kandungan khusus untuk menjaga kinerja seal. Hal itu dikarenakan seal adalah komponen penting pada power steering.
2. Zat aditif pada oli power steering
Penting juga menggunakan oli power steering yang mengandung zat aditif. Pada pelumas power steering, zat aditif yang terkandung memang tidak sebanyak pada oli mesin. Namun, zat aditif ini sangat berguna dalam mencegah korosi dan keausan, sebab power steering bisa saja terkena air pada mesin mobil. Zat tersebut juga mampu melindungi power steering dari debu dan kotoran lainnya yang dapat menghambat kinerja power steering.
3. Kekentalan oli
Dalam mengganti oli power steering, kamu juga wajib memperhatikan kekentalan oli. Oli mesin biasanya menggunakan kekentalan multigrade, contohnya 5W-30. Berbeda dengan pelumas power steering, yang menggunakan sistem kekentalan single grade misalnya SAE 30 sampai 80.
Baca juga: Ciri Pompa Power Steering Rusak, Harus Waspada!
Hal yang Perlu diperhatikan Pada Oli Power Steering
Oli power steering bisa menjadi panas, hal tersebut karena ada penyebabnya. Yang perlu diperhatikan adalah saat berada dalam kondisi tersebut bisa membuat kinerja power steering menurun. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan oli power steering panas dan mengakibatkan kerusakan pada sistem power steering.
1. Spesifikasi Oli Tidak tepat
Penyebab pertama adalah penggunaan oli yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Jadi jika oli power steering tidak sesuai maka kinerjanya jadi tidak maksimal. Apabila oli terlalu encer maka oli jadi mudah panas dan juga di dalam saluran bisa menguap. Sedangkan bila terlalu kental maka kinerja power steering menjadi berat. Jadi untuk oli memang perlu disesuaikan dengan kendaraan supaya dapat bekerja dengan maksimal.
2. Hawa Panas Dari Mesin Mobil Mengenainya
Tidak dipungkiri bahwa posisi dari oli power steering dekan dengan mesin pada kendaraan. Karena hal tersebut maka resiko oli menjadi panas bisa saja terjadi. Dari segi fungsi tidak hanya untuk pelumas saja, namun oli power steering juga bertugas mendinginkan komponen yang mengalami gesekan pada saat kemudi mobil diputar kekiri dan kanan. Oleh sebab itulah jika kondisinya sedikit panas terbilang wajar. Akan tetapi jika ternyata terlalu panas seperti mendidih maka segera bawa ke bengkel untuk dilakukan penanganan.
3. Saatnya Ganti Oli
Penyebab oli power steering panas tinggi adalah usia pemakaian. Oli dan juga komponen pada mobil mempunyai usia pemakaian. Oleh sebab itulah pemilik mobil diharapkan melakukan servis berkala pada kilometer tertentu untuk melakukan pengecekan. Apalagi pada kendaraan dengan umur yang tua maka perawatan yang perlu dilakukan lebih ekstra.
Pada oli power steering bila sudah saatnya melakukan penggantian maka kondisinya akan panas. Jadi jika masa penggunaannya sudah habis kinerjanya jadi menurun dan proses pendinginan tidak dapat terjadi dengan maksimal. Oleh sebab itu jika sudah lama tidak dilakukan penggantian segera melakukan pengecekan di bengkel dan menggantinya dengan yang baru.
4. Berkurangnya Oli Power Steering
Adapun penyebab terakhir oli power steering mengalami panas tinggi adalah oli telah berkurang. Untuk penyebab berkurangnya oli bisa disebabkan oleh adanya kebocoran pada bagian penampungan oli yang membuat rembesan fluida keluar. Bisa juga karena pada saat melakukan pengisian terlalu banyak yang membuat oli malah keluar karena meluber. Faktor terakhirnya adalah udara bercampur dengan oli sehingga saat melumasi komponen menjadi berkurang.
Baca juga: Bengkel Power Steering Bandung Untuk Servis Kendaraan
Cara Memeriksa Kondisi Oli Power Steering
Memeriksa kondisi oli power steering penting dilakukan, sebab jika tidak maka akan membuat setir terasa lebih berat dan dapat merusak bagian rack dan pinion yang ada di sistem power steering. Berikut di bawah ini hal apa saja yang harus diperhatikan saat memeriksa kondisi oli power steering.
Cek Ketinggian
Untuk mengecek ketinggian oli, kamu bisa melihatnya dari luar tabung jika bahan yang digunakan adalah plastik dan tembus pandang. Namun, jika tabung oli ternyata tidak tembus pandang kamu bisa memeriksanya menggunakan dipstick yang terletak pada tutupnya.
Agar mendapatkan hasil akurat saat mengeceknya, dianjurkan untuk memeriksanya setelah mesin mobil menyala beberapa menit disertai dengan memutar-mutar setir beberapa kali. Setelah itu, pastikan petunjuk gradasi pada dipstick sudah tepat dan sesuai tanda, sebab beberapa tangki hanya terdapat tanda min atau max saja.
Cek Warna
Warna oli pada power steering menunjukan baik atau tidaknya kondisi oli dalam tabung. Sebab, oli yang baik berwarna bening, oranye, atau merah muda tua. Sedangkan oli yang warnanya berubah menjadi coklat hingga hitam artinya telah terkontaminasi dengan karet dari selang atau seal dan ring.
Untuk memastikannya kembali, Anda bisa menyeka oli yang diambil dari tabung ke sehelai kain atau tisu, saat hasil yang didapatkan berwarna jernih, maka oli tersebut tidak terkontaminasi. Apabila warnanya sangat gelap dan kotor, sebaiknya kamu perlu membawanya ke bengkel untuk memastikan tindakan apa yang tepat setelah ini.
Tambahkan Oli Power Steering Seperlunya
Tambahkan oli power steering seperlunya, sesuai kondisi mobil Anda, apakah panas atau dingin, sesuaikan dengan batas yang ada pada dipstick. Pastikan untuk menggunakan oli power steering yang benar, yaitu tingkat kekentalan yang benar untuk sistem power steering Anda. Manual pabrikan tidak menganjurkan penggunaan oli transmisi sebagai pengganti oli power steering.
Ada banyak sekali jenis oli, dan jika Anda menggunakan oli yang salah, fungsi power steering dan tutupnya akan rusak. Hati-hati jangan sampai berlebihan. Lebih baik kurang sedikit daripada berlebihan. Karena oli power steering akan memuai saat kena panas. Jika Anda mengisi sampai penuh, saat mobil berjalan, tekanan berlebih akan bisa menimbulkan masalah.
Kesimpulan
Oli power steering yang normal biasanya memiliki warna oranye atau mendekati merah muda. Namun apabila oli power steering kendaraan mobil Anda berwarna cokelat atau hitam, maka kemungkinan oli power steering telah terkontaminasi dan kamu harus segera membawanya ke bengkel. Selalu lakukan service berkala dengan tepat agar mobil selalu dalam kondisi prima.